Situasi politik di Indonesia
menjelang pelaksaan Pilpres dan Pileg pada penyelenggaraan Pemilu 2019 ini semakin memanas, dan disinyalir berpotensi menimbulkan kerawanan.
Bogor, Koranpelita.com-Hal ini semakin memburuk situasinya karena adanya perselisihan antar elit politik yang memiliki pengaruh sangat besar, sehingga menimbulkan estabilitas politik di Indonesia yang berakibat pada pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah di Wilayah Jawa Barat khususnya di Kabupaten Bogor, mereka mempengaruhi masyarakat sehingga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat Bogor, dan akhirnya berujung pada aksi kekerasan, perusakan, teror maupun gangguan keamanan lainnya.
Lanud Atang Sendjaja mendapatkan informasi dari jajaran Intelejen bahwa peningkatan eskalasi yang terjadi saat ini dikarenakan telah disusupi oleh oknum-oknum teroris yang berupaya merusak stabilitas bangsa.
Bahwa beberapa waktu yang lalu, ada beberapa kapal menurunkan peti kemas di daerah Ujung Genteng Sukabumi, dan dicurigai isi dari peti kemas tersebut adalah logistik yang akan digunakan para teroris. Dari daerah Ujung Genteng Sukabumi, mereke secara bertahap bergeser ke wilayah Kabupaten Bogor. Data yang diterima, wilayah di Kabupaten Bogor berhasil disusupi oleh kelompok teroris.
Disamping penyelundupan yang dilakukan melalui laut, kelompok teroris memanfaatkan Lanud Atang Sendjaja yang dianggap sebagai salah satu tempat persembunyian paling aman dan sulit terdeteksi bila berhasil mereka kuasai, dan bermaksud melaksanakan tindakan sabotase guna meningkatkan keresahan bagi masyarakat sekitar.
Menyikapi situasi informasi dan kondisi yang terjadi, Komandan Lanud Atang Sendjaja, Marsma TNI Erwin B. Utama, selaku pemegang kendali taktis memerintahkan seluruh personel untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh satuan yang ada, baik unsur udara maupun unsur pertahanan pangkalannya. Pasukan Hanlan mulai melaksanakan patrol untuk pemantauan perkembangan situasi, didukung dengan helicopter yang terbang pada malam hari dengan menggunakan NVG.
“Kami juga menyiagakan pasukan Batalyon cadangan yang diperkuat dengan bantuan dari kompi Paskhasau, pasukan ini bertugas untuk mengantisipasi adanya balas dendam yang mengarah ke tindakan anarkis dengan melancarkan serangan serta sabotase ke instansi militer dimana salah satunya Lanud Atang Sendjaja”, jelas Marsma TNI Erwin B. Utama.
Hasil kesiapsiagaan tersebut membuahkan hasil. Sekelompok teroris yang telah menyusup mendekati wilayah Lanud Atang Sendjaja dan telah menimbulkan keresahan di masyarakat Kabupaten Bogor, akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh Pasukan Hanlan Lanud Atang Sendjaja, sehingga kondisi keamanan menjadi kembali kondusif, masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan lancar.
Kejadian diatas adalah skenario Latihan Satuan Terpadu “Manyar Terampil” Tahun 2019 yang dilakukan oleh Lanud Atang Sendjaja, guna melatih profesionalitas personel Lanud Atang Sendjaja serta unsur-unsur lain yang terlibat, seperti dukungan udara, medis dan Paskhas.
“Kegiatan Latihan Satuan Terpadu Manyar Terampil ini merupakan latihan rutin yang dilakukan oleh Lanud Atang Sendjaja,dimaksudkan untuk melatih peningkatan kerjasama dan koordinasi antar satuan di jajaran Lanud Atang Sendjaja,” ujar Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja, Kolonel Pnb Muzafar.
Latihan melitputi pertahanan pangkalan, dukungan penerbangan serta pelayanan kesehatan dimana selama proses berjalannya latihan, berlangsung dengan lancar, aman dan tidak terjadi hal-hal yang mengakibatkan kerugian materil maupun personel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar