Kamis, 14 Juni 2012

TAMAN BERMAIN DAN PENGHIJAUAN DI LANUD ATS


Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertama TNI Tabri Santoso S.IP usai  meresmikan Tugu Sejarah Home of Chooper

Bermain merupakan kebutuhan yang tidak ternilai harganya bagi anak-anak sekalipun orang tua melarang atau menawarkan sejumlah uang kepada anak agar tidak bermain, namun sianak tidak akan tergiur dengan sejumlah uang yang di tawarkan, mereka akan selalu bermain dan bermain, karena memang bermain merupakan dunia anak-anak untuk itu jangan larang anak bermain.
Demikina di katakan Komaandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertam TNI Tabri Santoso, S.IP saat penggunaan taman bermain dan peresmian tugu sejarah helikopter di lingkungan Lanud Ats, Kamis (14/6).
Taman bermain dan fasilitas umum lainnya di bangun dengan swadaya  oleh Lanud Ats yang terletak di Komplek Lanud Atang Sendjaja seperti Blok F 2, blok F1 dan blok F6. Gedung sekolah Angkasa, tugu sejarah Home of Chooper, gapura dua Lanud Ats.

Komandan Lanud menyampaikan. tujuan dibangunnya taman bermain dan Tugu Sejarah Home of Chooper ini adalah untuk memberikan kesejukan lingkungan selain untuk memberikan hiburan terhadap anak-anak, mereka akan bisa mengabresiasikan hobbinya lewat bermain dengan teman-temannya.
Selama Marsekal Pertama TNI Tabri Santoso, S.IP menjabat Komandan Lanud Ats mulai dari bulan Nopember  2011 sampai sekarang selama itu pula dimulai pembangunan mulai dari fasilitas perkantoran, fasilitas penerbangan, rumah ibadah hingga fasilitas umum seperti jalan raya di lingkungan Lanud Ats fasilitas olahraga , hingga sekarng ini masih banyak yang sedang dikerjakan.
Tidak hanya itu kesejukan dan keindahan tidak terlewatkan dengan program pemerintah untuk penghijaun serta pemamfaatan lahan kosong di tanami bibit jati dan pohon sengon.
Menurutnya pohon sengon dan pohon jati yang telah tertanam dilingkungan Lanud sudah mencapai delapan ribu pohon tingginya sekarang ada yang sudah lima meter seperti pohon sengon, pohon jati mencapai empat meter. Dikatakannya menurut informasi dari Departemen Kehutanan kalau pertumbuhannya bagus delapan sampai sepuluh tahun kedepan sudah bisa dipanen dengan bobot satu kubik dua pohon, sekarang ini pemasarannya Rp 700 ribu/kubik, papar Danlanud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar