Komandan
Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertama TNI Tabri Santoso S.IP usai meresmikan Tugu Sejarah Home of Chooper
Bermain
merupakan kebutuhan yang tidak ternilai harganya bagi anak-anak sekalipun orang
tua melarang atau menawarkan sejumlah uang kepada anak agar tidak bermain,
namun sianak tidak akan tergiur dengan sejumlah uang yang di tawarkan, mereka
akan selalu bermain dan bermain, karena memang bermain merupakan dunia
anak-anak untuk itu jangan larang anak bermain.
Demikina
di katakan Komaandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertam TNI Tabri Santoso,
S.IP saat penggunaan taman bermain dan peresmian tugu sejarah helikopter di
lingkungan Lanud Ats, Kamis (14/6).
Taman
bermain dan fasilitas umum lainnya di bangun dengan swadaya oleh Lanud Ats yang terletak di Komplek Lanud
Atang Sendjaja seperti Blok F 2, blok F1 dan blok F6. Gedung sekolah Angkasa,
tugu sejarah Home of Chooper, gapura dua Lanud Ats.
Komandan
Lanud menyampaikan. tujuan dibangunnya taman bermain dan Tugu Sejarah Home of
Chooper ini adalah untuk memberikan kesejukan lingkungan selain untuk
memberikan hiburan terhadap anak-anak, mereka akan bisa mengabresiasikan
hobbinya lewat bermain dengan teman-temannya.
Selama
Marsekal Pertama TNI Tabri Santoso, S.IP menjabat Komandan Lanud Ats mulai dari
bulan Nopember 2011 sampai sekarang selama
itu pula dimulai pembangunan mulai dari fasilitas perkantoran, fasilitas
penerbangan, rumah ibadah hingga fasilitas umum seperti jalan raya di
lingkungan Lanud Ats fasilitas olahraga , hingga sekarng ini masih banyak yang
sedang dikerjakan.
Tidak
hanya itu kesejukan dan keindahan tidak terlewatkan dengan program pemerintah
untuk penghijaun serta pemamfaatan lahan kosong di tanami bibit jati dan pohon
sengon.
Menurutnya
pohon sengon dan pohon jati yang telah tertanam dilingkungan Lanud sudah
mencapai delapan ribu pohon tingginya sekarang ada yang sudah lima meter seperti
pohon sengon, pohon jati mencapai empat meter. Dikatakannya menurut informasi
dari Departemen Kehutanan kalau pertumbuhannya bagus delapan sampai sepuluh
tahun kedepan sudah bisa dipanen dengan bobot satu kubik dua pohon, sekarang
ini pemasarannya Rp 700 ribu/kubik, papar Danlanud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar