Kamis, 14 November 2013

WARGA LANUD ATS PERINGATI TAHUN BARU ISLAM 1435 H



 
        Warga Lanud Ats sedang melaksanakan doa yang dipimpin oleh KH. Khoerul Yunus  



 Keluarga Besar Lanud Atang Sendjaja yang beragama Islam memperingati Tahun Baru Islam 1435 H di masjid Ajnihatul Wathoni Lanud Ats, Bogor, Kamis (14/11).
         Acara peringatan tersebut dihadiri oleh Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertama TNI Eko Supriyanto, para pejabat Lanud Ats,   Komandan Wingdikum Kolonel Pnb Arif  Widiyanto, dan  Kompi Senapan 1 Yon 467 Paskhas, serta Ketua Pia Ardhya Garini Cabang 3/Daerah I Lanud Ats Ny. Retno Dewi Supriyanto bersama para Pengurus Pia Ardhya Garini lainnya.

Komandan Lanud Ats Marsekal Pertama Eko Supriyanto  dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Bapak  penceramah KH. Khoerul Yunus (Ketua MUI Kab Bogor) di Lanud Atang Sendjaja (Home of Chopeer) TNI AU dan tema peringatan tahun baru Islam adalah “Peringatan Tahun Baru Hijriyah 1435/2013 Masehi Sebagai Sarana Memantapkan Kebersamaan Dengan Rakyat, Militansi dan Soliditas Prajurit TNI Dalam Melaksanakan Tugas”
         Danlanud juga mengajak kepada seluruh prajurit untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah sang pencipta agar di tahun baru Islam 1435 Hijriyah ini kita semua merupakan orang-orang yang beruntung, semoga tahun ini akan lebih baik dari tahun kemarin. “Harap dan Lanud”.
KH. Khoerul Yunus dalam tausyahnya mengatakan penetapan tahun baru Islam tidak lepas dari peristiwa sejarah yaitu pada bulan Muharram dimana Rasulullah SAW melaksanakan hijrah dari Makkah ke Madinah yang diikuti oleh para sahabat.
Hijrah seperti itu tidak perlu dilakukan lagi, hijrah di masa kini adalah hijrah mental, perilaku, dan kebersamaan  yaitu hijrah dari perilaku kurang baik ke perilaku lebih baik, dari perilaku yang hanya mementingkan diri sendiri kepada perilaku yang peduli terhadap orang lain (kebersamaan), dari perilaku kehidupan bebas kepada kehidupan yang terikat dengan nilai-nilai agama dan akhlakul karimah, dari perilaku dusta  kepada perilaku jujur.
Lebih lanjut dikatakannya, hijrah bermakna jihat yaitu membela kebenaran dan melawan kebatilan, istiqamah dalam beribadah hablum minallah, istiqamah dalam persaudaraan hablum minannas dan istiqamah dalam prilaku berbudi pekerti yang luhur.
Hal itu penting untuk dapat mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan benar,  Mempelajari makna jihat tidak setengah-setengah sehingga kita tidak terjerumus dan akan merasakan akibatnya.
Diakhir tausyahnya penceramah mengharapkan kepada seluruh prajurit agar selalu meluruskan niat teguh pendirian tidak melenceng dari makna Saptamarga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI, jangan tergoda dengan gemerlapnya materi, dari awal masuk menjadi seorang prajurit sudah berkomitmen akan melaksanakan tugas pokoknya menjaga pertahanan negara dan mematuhi segala peraturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar