Rabu, 08 Februari 2012

Aa Gym Ceramahi Pesonel Lanud ATS


Keterangan Gambar :  Ratusan Keluarga Besar Lanud Ats, sedang mendengarkan tausiah KH. Aa Gymnastiar di hangar 1 Skadron udara 6. {Foto : Pentak Lanud Ats}


Keluarga Besar Lanud Atang Sendjaja yang beragama Islam selenggarakan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhamad SAW 1433 H, di Skdron Udara 6, Lanud Atang sendjaja,  Bogor, Selasa (7/2). Hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsma TNI Tabri Santoso, S.IP   para Kadis,  Komandan Skadron Udara serta Ketua Pia Ardhya Garini Cabang 3/D I Ny. Netty Tabri Santoso bersama Pengurus PIA dan Keluarga Besar Lanud Atang Sendjaja.     

    
         Komandan Lanud Atang sendjaja disela sela acara menjelaskan Peringatan Maulid Nabi seperti ini pada hakekatnya mengandung beberapa makna bahwa peringatan ini merupakan suatu ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmatNya khususnya umat Islam dengan menurunkan dan mengutus Rasulluah SAW untuk membimbing dan memberikan penerangan kepada para umatnya demi kebahagian didunia dan diakhirat.  

         Acara peringatan Maulid Nabi kali ini merupakan rangkaian kegiatan HUT ke 50 Skadron Udara 6 pada tanggal 24 Pebruari 2012 mendatang.  Rangkaian acara ini merupakan momentum  yang tepat bagi kita semua untuk melaksanakan instropeksi diri, sejauh mana kita  telah mampu menerapkan atau meneladani pribadi Rasullulah, dalam kehidupan sehari hari mulai dari lingkungan keluarga, kedinasan serta lingkungan yang lebih luas lagi.   Dengan instropeksi tersebut maka akan dapat mengukur sejauh mana kita sebagai prajurit Sapta Marga telah berbuat sesuatu dan sekaligus mengetahui apa yang belum atau seharusnya dilakukan untuk kemanfaatan dan kemasalahan Bangsa dan Negara.

         Sementara itu penceramah KH Abdullah Gymnastiar menyampaikan atensinya “Lapangan Udara Atang Sendjaja sangatlah luas tapi kalau kita yang ada didalam ini merasa sengsara/bermasalah tetap sempit” artinya adalah manusia yang tidak bersykur dan tidak menerima ridho/takdir Allah dan tidak siap menerima masalah. Hidup ini adalah masalah tidak ada manusia yang luput dari masalah.

            Ada beberapa kiat menghadapi masalah yaitu, jangan mau diatur oleh keburukan orang lain maksudnya adalah ikut-ikutan menceritakan kejelekan orang lain. Kedua, Siap menghadapi yang cocok dan tidak cocok bagi kita karena baik bagi kita belum tentu baik bagi Allah. Ketiga, Ridho menerima apa adanya banyak orang menderita karena tidak bisa menerima apa adanya, contoh nasi telah jadi bubur tidak akan kembali menjadi nasi, tinggal bagaimana caranya bubur itu bisa menjadi bubur special sehingga lebih enak dari nasi. Ke empat, Jangan mempersulit diri dalam hidup ini semua ciptaan Allah telah dijamin rejekinya untuk itu jalanilah hidup ini apa adanya jangan steres. Kelima, Perbanyak Taubat semakin banyak kita bertaubat menyadari dosa yang telah diperbuat hati kita semakin bersih, sekecil apapun yang diciptakan allah baik itu cobaan tidak ada yang sia-sia pasti ada makna dibalik itu semua. Yang terakhir adalah Takut akan Allah jangan takut kepada siapapun, dinegeri ini banyak orang berlomba lomba membangun topeng tetapi kita tidak pernah membangun hati atau jiwa”.     
         Peringatan Maulid Nabi yang diawali pembacaan ayat Suci Alquran dan terjemahan ditampilkan juga kasidahan dari ibu-ibu PI Ardhya Garini Lanud Ats .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar