Jumat, 17 Februari 2017

JATI DIRI TNI SERTA PNS, YANG BERPEGANG TEGUH DENGAN JIWA SAPTA MARGA, SUMPAH PRAJURIT, DELAPAN WAJIB TNI DAN PANCA PRASETYA KORPRI



Keterangan Gambar  :  Komandan Wing 4 Lanud Atang Sendjaja Kolonel Pnb Hendro Arief H,S,Sos saat penghormatan bendera merah putih pada upacara 17 an di Main Apron Lanud Atang Sendjaja, Jumat(17/2)


Pentak Lanud Ats, Jumat. (17/2).

                  Perkembangan situasi Nasional dewasa ini masih diwarnai oleh berbagai upaya untuk mengatasi krisis multidimensi, gerakan separatis,terorisme, konflik horizontal dan masalah-masalah sosail lainnya.   Situasi ini dapat menimbulkan berbagai kemungkinan yang amat dinamis, sarat perubahan, dan kadangkala sulit untuk diprediksi. Untuk itu, kita dituntut untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak terpengaruh oleh isu-isu maupun provokasi dari berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab.            Selain itu, kita harus menyadari dan memahami betul karakter dan jati diri TNI serta PNS, yang harus tetap berpegah teguh pada prinsip yang dilandasi jiwa sapta marga, sumpah prajurit, delapan wajib TNI dan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia sehingga kita mampu berpijak pada posisi yang benar dan tidak terombang-ambing oleh berbagai kepentingan.  Hal tersebut dikatakan  Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,S.IP pada upacara bendera 17 an yang dibacakan Danwing 4 Lanud Atang Sendjaja Kolonel Pnb Hendro Arief H,S,Sos. Bertempat di Main Apron  ke Lanud Atang Sendjaja Bogor. Jumat,(17/2)

            Lebih lanjut Kasau mengatakan, sebagai salah satu komponen pertahanan negara, TNI Angkatan Udara terus tumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika pembangunan Nasional dan perkembangan lingkungan stategis serta pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan. Sehingga tantangan tugas kita ke depan akan semakin berat dan kompleks dalam menghadapi perkembangan lingkungan stategis yang begitu cepat dan dinamis serta penuh dengan ketidakpastian. Mencermati hal tersebut di atas, kita sepakat bahwa aspek dirgantara harus menjadi kekuatan udara nasional yang handal. Dengan demikian kita sebagai prajurit TNI Angkatan Udara harus lebih memahami dalam mengembangkan tugasnya sebagai penjaga kedaulatan Negara di udara.

            Upaya dalam meningkatkan kesiapan operasional TNI Angkatan Udara, prioritas yang dilakukan tetap difokuskan pada tercapainya kemampuan operasional secara terpadu dari satuan-satuan TNI Angkatan Udara termasuk dengan matra darat dan laut. Berbagai isu yang berkaitan dengan tugas-tugas TNI Angkatan Udara seperti permasalahan perbatasan dan pengawasan terhadap pelanggaran wilayah Udara, memerlukan dan kecermatan kita dalam menetukan langkah-langkah antisipatif. Tegas Kasau.

             Pada akhir sambutannya Kasau mengharapkan agar seluruh prajurit TNI Angkatan Udara, secara berjenjang dan hinarki, dapat memberikan kontribusinya sesuai bidang tugasnya masing-masing, guna mengantisipasi sekaligus mengatasi setiap tantangan dan hambatan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.     Dengan berbagai keterbatasan yang ada, hendaknya kita harus tetap optimis dalam melaksanakan setiap tugas yang dibebankan kepada TNI Angkatan Udara.   Hal tersebut secara jelas menggambarkan, bahwa hanya melalui kerja keras, kebersamaan dan semangat pengabdian serta tekad yang bulat, kita dapat mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang ada.    

             Upacara 17 an  dihadiri Para Kadis, Komandan Satuan serta Para Perwira Bintara,Tamtama serta Pegawai Negeri Sipil Lanud Atang Sendjaja dan Wingdikum.  







                                                                           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar