Danlanud Ats Marsma TNI Dedy Permadi, SE,
MMDS, memberikan sambutan saat bertindak sebagai inspektur upacara bendera
mingguan, Senin (2/2), di Main Apron
Lanud Ats. (Foto: Pentak Ats).
Komandan Pangkalan TNI AU Atang
Sendjaja (Danlanud Ats) Marsma TNI Dedy Permadi SE, MMDS, menekankan dengan
keras kepada seluruh personel Lanud Ats untuk jangan coba-coba mempunyai isteri
dua. Penekanan tersebut disampaikan
ketika bertindak sebagai Inspektur Upacara bendera mingguan, senin (2/2), yang
diselenggarakan Staf Khusus, di Main Apron Lanud Ats, dengan Komandan Upacara Mayor Kal Deky.
Menurutnya, secara kajian agama
mempunyai isteri lebih dari satu mungkin dapat dilakukan, tetapi bagi aparatur
negara khususnya personel Lanud Ats tata cara berumah tangga yang baik di samping
sah menurut agama juga harus mengikuti peraturan maupun kebijaksanaan TNI yang
telah disepakati bersama dalam rangka menjaga sekaligus melindungi hak dan
kewajiban personel serta keluarga.
“Jadi jangan sembarang beristeri dua,
termasuk berselingkuh, karena dapat menyusahkan pribadi yang bersangkutan,
keluarga maupun dinas,” tegasnya.
Bagi Danlanud Ats jika masih terdapat
personel Lanud Ats yang terbukti berselingkuh dan bahkan beristeri dua melalui
kawin siri, maka akan di proses secara hukum dan tidak ada “kata ampun”.
Kasus perselingkuhan –termasuk
beristeri dua- merupakan salah satu delik aduan dalam hukum, sehingga tidak
semudah ‘membalikkan telapak tangan’ dalam penanganan, dan hal tersebut tampak
menjadi “senjata tersendiri” bagi oknum yang tidak puas memiliki isteri satu.
Salah satu modus yang ngetrend dilakukan “sang pengembara
cinta” adalah dengan merayu isteri sah agar tidak melaporkan perselingkuhan
dengan wanita idaman lain (wil), sebab menurut sang suami jika di tindak, ia tidak
lagi dapat menafkahi keluarga. Termakan
rayuan yang menyebabkan isteri menjadi “galau”, maka suami terus asyik “berselancar”
dalam urusan asmara dengan wil dan penanganan kasus tidak dapat dilakukan
karena “tidak ada laporan sang isteri”.
Hal yang sama juga diingatkan Danlanud
Ats untuk personel wanita, tetapi menurutnya mudah-mudahan tidak pernah terjadi
personel wanita Lanud Ats yang memiliki suami lebih dari satu atau poliandri.
Selain issue perselingkuhan, dalam kesempatan yang sama Danlanud Ats juga
menyampaikan beberapa informasi antara lain tentang peningkatan dan efisiensi
dilingkungan kerja, termasuk didalamnya penghematan pemakaian listrik, air,
bahan bakar, dan bahkan sajian menu dalam rapat. Kepada satker terkait pelayanan personel,
Danlanud Ats memerintahkan agar penyajian menu / hidangan makanan rapat dan
acara lainnya harus berorientasi tradisional, sehingga makanan tradisional nusantara
dapat kembali “eksis” serta di cintai
masyarakat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar